Nov 19, 2024

Timedoor Academy Menang SEA Coding Competition!

Timedoor Academy Menang SEA Coding Competition! image

Timedoor Academy Bersinar di Kompetisi Coding Anak Terbesar di Asia Tenggara!

Timedoor Academy dengan bangga mengumumkan pencapaian luar biasa siswa-siswanya dalam ajang Tech Kids Grand Prix ASEAN 2024, kompetisi coding anak terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh perusahaan ternama asal Jepang. Kompetisi bergengsi ini mempertemukan talenta muda dari berbagai negara untuk menampilkan kreativitas, keahlian, dan inovasi mereka dalam dunia pemrograman.

Platform Bergengsi untuk Generasi Muda

Kompetisi ini menjadi wadah bagi para peserta untuk menunjukkan hasil karya mereka, mulai dari aplikasi mobile, game interaktif, hingga presentasi multimedia. Lebih dari sekadar ajang kompetisi, acara ini juga merupakan sarana bagi siswa untuk mengeksplorasi potensi diri, mengasah keterampilan, serta membangun jejaring dengan teman-teman dari berbagai negara yang memiliki minat serupa.

Timedoor Academy dengan bangga mengumumkan bahwa tiga siswa kami berhasil meraih penghargaan atas proyek inovatif mereka. Selain itu, sejumlah siswa lainnya juga mendapatkan pengakuan sebagai peraih Top 30, mencerminkan dedikasi dan kerja keras seluruh komunitas Timedoor Academy.

Nadzkara Fakhri Madenda (Fay)

Fay menciptakan sebuah game interaktif kekayaan budaya Indonesia. Proyek ini memperkenalkan berbagai aspek budaya, seperti makanan tradisional, alat musik, pakaian, dan permainan rakyat daerah Indonesia. Fay meraih Presentation Award berkat kemampuannya dalam mempresentasikan proyek ini secara menarik dan detail di depan para juri.

Mohammad Fardeen

Fardeen dari Bangladesh, menciptakan sebuah aplikasi tabungan yang ditujukan untuk anak-anak. Fardeen terinspirasi dan merancang platform yang membantu anak-anak memahami pentingnya menabung dan literasi keuangan. Berkat visinya yang inovatif dan relevan, Fardeen berhasil meraih Product Award.

Luke Caesar Njoto Imanuel

Luke mengembangkan sebuah game shooter 3D yang mencerminkan kecintaannya terhadap dunia gaming. Proyek ini dirancang dengan grafis yang realistis dan gameplay yang seru, memberikan pengalaman bermain yang imersif. Keunggulan teknis dan kualitas game ini membuat Luke berhasil masuk ke dalam Top 10.

Penghargaan Top 30

Selain para pemenang utama, kami juga ingin memberikan penghargaan kepada siswa-siswa berbakat kami yang berhasil masuk ke peringkat Top 30:

  • I Nyoman Aditya Basudeva Mahaputra (Gatsu Branch)
  • Gede Agasthya Putra Darmawan (Gatsu Branch)
  • Theodorus Giovanni D (Gayungan Branch)
  • Jabir Sharwar (Online Bangladesh)
  • Mahrus Rahman Ayan (Online Bangladesh)

Keberhasilan mereka menjadi bukti dedikasi tinggi dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi ini.

Dukungan dari Timedoor Academy

Untuk memberikan dukungan penuh kepada para siswa, Timedoor Academy turut mengirimkan perwakilannya ke Singapura, termasuk Yutaka Tokunaga (CEO), Ayu Krisnasari (Curriculum Manager), dan Bernadet Andini (Curriculum and Teacher Leader). Kehadiran mereka merupakan wujud komitmen kami untuk mendukung siswa dalam setiap langkah perjalanan mereka.

Melangkah Menuju Masa Depan

Keikutsertaan dalam Tech Kids Grand Prix ASEAN 2024 memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi para siswa. Fay dan Fardeen secara khusus mengungkapkan rasa syukur mereka atas bimbingan dari Timedoor Academy dan para guru yang telah membantu mereka sepanjang perjalanan ini. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga sarana pembelajaran dan pengembangan diri.

Sebagai institusi pendidikan, Timedoor Academy terus berkomitmen untuk mendukung dan membimbing generasi muda dalam mengembangkan keterampilan di era digital. Kami percaya bahwa para siswa kami memiliki potensi besar untuk mencapai prestasi yang lebih gemilang di masa depan.

Ikuti terus perkembangan dan cerita inspiratif dari Timedoor Academy dalam mendukung generasi inovator masa depan!

Kami memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengeksplorasi potensi mereka dalam dunia pemrograman dengan adanya sesi free trial.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi tautan disini.

Artikel Lainnya

8 Cara Mengatur Waktu Belajar dan Ekskul Anak Tanpa Stres di 2025
8 Cara Mengatur Waktu Belajar dan Ekskul Anak Tanpa Stres di 2025
Di era yang semakin dinamis seperti sekarang, anak-anak kerap dihadapkan pada beragam tuntutan sejak usia dini. Mulai dari menyelesaikan tugas sekolah, mengikuti les coding atau musik, hingga kegiatan olahraga, semua bisa membuat jadwal harian mereka terasa penuh. Karena itulah, banyak orang tua mencari cara mengatur waktu belajar dan ekskul anak agar anak dapat tumbuh seimbang, semangat belajar, dan tetap memiliki waktu istirahat. Berikut delapan strategi praktis yang dapat diterapkan untuk membantu anak menjalani keseharian dengan lebih tertata tanpa kehilangan waktu bermain dan beristirahat. 8 Cara Mengatur Waktu Belajar dan Ekskul Anak Tanpa Stres di 2025 1. Susun Jadwal Mingguan yang Teratur Langkah pertama dalam cara mengatur waktu belajar dan ekskul anak adalah menyusun jadwal mingguan yang terstruktur. Gunakan kalender atau planner visual yang membagi waktu untuk sekolah, belajar di rumah, kegiatan ekstrakurikuler, waktu makan, istirahat, dan tidur. Jadwal yang jelas membantu anak merasa lebih tenang serta menghindari tekanan dari tugas-tugas mendadak. Sisakan ruang untuk fleksibilitas agar anak tidak merasa kelelahan secara mental. 2. Ajarkan Menyusun Prioritas Sejak Dini Salah satu cara mengatur waktu belajar dan ekskul anak adalah anak perlu dilatih untuk mengenali tugas-tugas mana yang harus diselesaikan lebih dulu. Luangkan waktu bersama untuk meninjau tugas sekolah, ujian, atau kegiatan mingguan. Ajak anak memecah tugas besar menjadi langkah-langkah kecil dan menyelesaikan hal yang paling sulit di awal. Kemampuan ini membangun kemandirian dan keterampilan manajemen waktu sejak dini. 3. Fokus pada Satu Aktivitas dalam Satu Waktu Cara mengatur waktu belajar dan ekskul anak adalah ajarkan anak multitasking tidak selalu efektif, khususnya bagi anak-anak. Dorong mereka untuk menyelesaikan satu hal terlebih dahulu sebelum beralih ke yang lain. Misalnya, menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum memulai latihan musik. Dengan fokus yang terarah, anak cenderung lebih tenang, percaya diri, dan hasil belajarnya pun lebih maksimal. 4. Berikan Waktu untuk Istirahat Bebas Sering kali orang tua lupa bahwa waktu luang juga penting. Salah satu cara efektif mengatur waktu belajar dan ekskul anak adalah dengan menyediakan jeda bebas, di mana anak tidak terikat pada tugas atau layar. Waktu santai ini dapat meningkatkan kreativitas, menjaga emosi tetap stabil, serta membantu anak kembali segar untuk belajar. 5. Dampingi Tanpa Terlalu Mengatur Meski penting untuk membiarkan anak mandiri, pendampingan dari orang tua tetap diperlukan. Tanyakan bagaimana perasaannya terhadap aktivitas minggu ini. Jika anak terlihat lelah atau bingung, bantu mengatur ulang jadwal dan beri ruang untuk istirahat. Dukungan emosional seperti ini memperkuat kepercayaan anak dan membantu mencegah kelelahan fisik maupun mental. 6. Atur Penggunaan Teknologi dengan Bijak Penggunaan perangkat digital perlu diawasi dengan cermat. Buat batasan penggunaan layar saat anak sedang belajar atau mengikuti kegiatan daring. Gunakan timer atau aplikasi sederhana untuk membantu fokus. Pastikan pula ruang belajar cukup tenang dan bebas dari gangguan. Lingkungan yang kondusif akan menunjang proses belajar yang lebih optimal. 7. Berikan Kesempatan Mengikuti Kegiatan Sesuai Minat Tidak semua kegiatan ekskul harus bersifat akademik atau kompetitif. Arahkan anak untuk mengeksplorasi minat pribadi, seperti menggambar, menari, atau membangun robot. Aktivitas ini bisa menjadi penyeimbang dari rutinitas sekolah yang padat. Anak akan merasa lebih termotivasi saat terlibat dalam kegiatan yang benar-benar disukai. 8. Pilih Platform Belajar yang Fleksibel dan Mendukung Jika anak membutuhkan bantuan tambahan di luar sekolah, pertimbangkan platform belajar seperti Timedoor Academy. Dengan kelas online interaktif di bidang coding, robotika, matematika, dan kreativitas digital, Timedoor membantu anak belajar dengan cara yang menyenangkan dan terjadwal. Kelas-kelas ini dirancang agar fleksibel dan mudah disesuaikan dengan rutinitas anak. Menjaga Keseimbangan Agar Anak Tumbuh Bahagia Pada akhirnya, inti dari semua cara efektif mengatur waktu belajar dan ekskul anak adalah menciptakan keseimbangan. Anak-anak berkembang lebih baik saat mereka mendapat dukungan, bukan tekanan. Mereka perlu waktu untuk belajar, bermain, dan istirahat secara seimbang. Dengan jadwal yang terencana, prioritas yang jelas, serta ruang untuk rehat dan eksplorasi, anak akan tumbuh lebih percaya diri dan tangguh. Peran orang tua sangat penting dalam membimbing dan mendukung proses ini.Jika ingin mendukung anak mengembangkan keterampilan masa depan dengan cara yang menyenangkan dan terstruktur, ikuti kelas percobaan gratis di Timedoor Academy sekarang juga. Anak dapat belajar coding, robotika, dan kreativitas digital langsung dari rumah dengan pengalaman belajar yang nyaman dan menyenangkan.
dampak positif dan negatif ai terhadap anak
Dampak Positif dan Negatif AI Pada Anak
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) kian menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan anak-anak, mulai dari asisten suara, aplikasi pembelajaran, mainan pintar, hingga platform edukatif. Seiring teknologi ini membentuk cara anak belajar dan berinteraksi dengan dunia, muncul satu pertanyaan krusial dari orang tua dan pendidik: Apa dampak positif dan negatif AI pada anak? Di satu sisi, AI mampu memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan dipersonalisasi. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran terkait durasi waktu layar (screen time), privasi data, serta perkembangan sosial anak. Artikel ini akan mengulas kedua sisi secara menyeluruh agar Anda dapat memahami bagaimana mengelola penggunaan AI dalam kehidupan anak secara bijak. Mengenal Dampak Positif dan Negatif AI pada Anak Memahami dampak positif dan negatif AI pada anak dimulai dari mengenali bagaimana teknologi ini hadir dalam rutinitas mereka sehari-hari. Banyak anak masa kini berinteraksi dengan perangkat berbasis AI, baik di rumah, di sekolah, maupun saat bermain. AI dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kecepatan dan gaya belajar anak. Ia mampu mengatur tingkat kesulitan, memberikan umpan balik secara instan, serta memotivasi anak melalui sistem pelacakan progres yang gamifikatif. Akan tetapi, ketergantungan yang berlebihan terhadap AI dapat mengurangi interaksi langsung dan meningkatkan paparan layar secara berlebihan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk menyeimbangkan manfaat teknologi ini dengan bimbingan yang memadai. Dampak Positif AI terhadap Pembelajaran dan Perkembangan Anak Salah satu kontribusi utama AI dalam pendidikan anak adalah kemampuannya mengubah cara belajar secara menyeluruh. AI mampu menciptakan jalur belajar yang dipersonalisasi, memungkinkan siswa berkembang sesuai kemampuan dan kecepatannya masing-masing. Hal ini sangat bermanfaat, baik bagi anak yang memerlukan waktu lebih untuk memahami suatu materi, maupun mereka yang ingin melampaui kurikulum standar. Beberapa manfaat nyata antara lain: Pendidikan yang dipersonalisasi: Platform seperti Duolingo, Khan Academy Kids, dan Google Read Along mampu menyesuaikan materi berdasarkan minat dan kecepatan belajar anak. Interaksi yang menyenangkan: Alat bantu berbasis AI menjadikan pembelajaran terasa seperti bermain, sehingga meningkatkan motivasi dan daya serap materi. Dukungan untuk anak berkebutuhan khusus: Anak dengan disleksia, ADHD, atau kesulitan belajar lainnya dapat terbantu lewat konten dan umpan balik yang dirancang khusus. Pengembangan bahasa: Aplikasi cerita berbasis AI maupun layanan seperti ChatGPT dapat membantu anak dalam latihan berbicara, memperkaya kosakata, dan melatih kemampuan menulis kreatif. Apabila digunakan secara bijak, AI dapat mendukung perkembangan kognitif, mendorong kemandirian belajar, serta menjadikan pendidikan lebih inklusif dan merata. Dampak Negatif AI terhadap Perilaku dan Kesehatan Anak Di balik manfaat yang ditawarkan, terdapat pula sejumlah dampak negatif dari penggunaan AI pada anak yang patut diperhatikan. Meningkatnya waktu layar dan keterlibatan konstan dengan perangkat digital bisa memunculkan berbagai konsekuensi. Beberapa di antaranya meliputi: Interaksi sosial yang menurun: Ketergantungan pada alat bantu AI dapat mengurangi keterampilan komunikasi langsung dan kerja sama dengan teman sebaya. Masalah privasi dan data pribadi: Banyak alat AI mengumpulkan data pengguna. Orang tua perlu memahami bagaimana dan di mana data anak mereka disimpan serta digunakan. Menurunnya kreativitas: Ketika anak terlalu sering menerima jawaban otomatis, kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah bisa terhambat. Risiko kesehatan: Waktu layar yang berlebihan berpotensi menyebabkan kelelahan mata, postur tubuh yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik. Rangkaian risiko ini menunjukkan pentingnya membatasi penggunaan AI dan memastikan teknologi digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti, pengalaman nyata. Menyeimbangkan Dampak Positif dan Negatif AI Pada Anak di Rumah dan Sekolah Kunci untuk memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan risiko AI terletak pada penyeimbangan. Baik di rumah maupun di sekolah, kolaborasi antara orang tua dan pendidik sangat dibutuhkan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan: Atur batas waktu layar: Jadwalkan waktu istirahat dan dorong aktivitas non-digital seperti bermain di luar atau membaca buku. Pilih aplikasi berkualitas: Prioritaskan alat belajar yang benar-benar edukatif dan bebas dari iklan berlebihan atau konten pasif. Libatkan diri secara aktif: Diskusikan apa yang dipelajari anak, dan dorong mereka untuk bertanya serta merenungkan pengalaman belajarnya. Kombinasikan metode belajar: Gabungkan penggunaan AI dengan pembelajaran konvensional dan aktivitas langsung. Ajarkan etika digital: Tanamkan pentingnya menjaga privasi, komunikasi yang sehat, serta penggunaan teknologi secara proporsional. Dengan membangun lingkungan digital yang sehat dan mendampingi anak dalam menjelajahinya, kita dapat menjadikan AI sebagai sarana pendukung, bukan sumber masalah. Mengelola Dampak AI agar Mendukung Tumbuh Kembang Anak AI tidak akan hilang, bahkan perannya dalam kehidupan anak-anak akan semakin besar. Seperti halnya teknologi lain, kunci utama adalah penggunaannya secara sadar dan bertanggung jawab. Ketika diarahkan dengan tepat, dampak positif dan negatif AI pada anak dapat dikelola agar mendukung pembelajaran, kreativitas, dan perkembangan mereka secara holistik. Baik orang tua, guru, maupun pendamping anak memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan digital yang sehat. Dengan dukungan yang tepat, AI bisa menjadi alat pengembangan diri yang luar biasa, bukan sekadar gangguan. Optimalkan AI untuk Anak Anda di Timedoor Academy Di Timedoor Academy, kami percaya bahwa teknologi seharusnya digunakan dengan cerdas. Kelas coding dan digital kami yang interaktif dan live dirancang untuk membantu anak-anak mengeksplorasi dunia AI, robotika, dan pemrograman, sambil mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi. Ingin memperkenalkan teknologi secara sehat dalam rutinitas anak? Cobalah kelas gratis kami dan lihat bagaimana kami membimbing siswa tumbuh dalam lingkungan yang terstruktur dan inspiratif. Kunjungi situs kami untuk mulai perjalanan teknologi cerdas anak Anda hari ini!
Bagaimana VR dalam Pendidikan Anak Mengubah Cara Belajar Anak di 2025
Bagaimana VR dalam Pendidikan Anak Mengubah Cara Belajar Anak di 2025
Seiring berkembangnya teknologi, cara anak-anak belajar pun ikut berubah. Salah satu inovasi yang mulai banyak digunakan adalah Virtual Reality atau VR. Kini, penggunaan VR dalam pendidikan anak bukan lagi hal futuristik. Dari ruang kelas hingga ruang tamu, VR membantu proses belajar menjadi lebih menarik, interaktif, dan mudah dipahami. Artikel ini akan membahas bagaimana VR mulai diterapkan dalam dunia pendidikan anak, manfaatnya, contoh penggunaannya, serta cara orang tua dan sekolah dapat mulai beradaptasi dengan metode ini. Apa Itu VR dalam Konteks Pendidikan? Virtual reality adalah teknologi simulasi digital yang memungkinkan penggunanya masuk ke dalam dunia tiga dimensi yang terasa nyata. Dalam konteks pendidikan, teknologi ini memberikan pengalaman belajar yang benar-benar mendalam. Anak tidak hanya membaca tentang luar angkasa, tetapi bisa merasakan bagaimana berada di antara planet-planet. Mereka tidak hanya melihat gambar tubuh manusia, tetapi bisa menjelajah organ-organ secara visual dan interaktif. Inilah yang membuat VR dalam pendidikan anak menjadi pendekatan yang lebih menyenangkan dan efektif dibandingkan metode belajar konvensional. Dari Belajar Pasif ke Pengalaman Interaktif Metode belajar tradisional biasanya mengandalkan buku teks, catatan, dan gambar dua dimensi. Meskipun tetap berguna, pendekatan ini tidak selalu menarik bagi semua anak. Dengan VR, belajar berubah menjadi eksplorasi yang melibatkan pancaindra. Misalnya, ketika mempelajari tentang gunung berapi, anak bisa berjalan di dalam simulasi kawah dan melihat aliran lava. Pengalaman seperti ini membangkitkan rasa ingin tahu dan membantu anak memahami konsep yang sebelumnya terasa abstrak. Manfaat Utama VR dalam Pendidikan Anak 1. Meningkatkan Fokus dan Motivasi Teknologi VR menghadirkan unsur bermain ke dalam proses belajar. Anak merasa seperti sedang bermain, padahal sebenarnya sedang menyerap materi pelajaran. Ini membuat mereka lebih fokus dan bersemangat. 2. Membantu Anak Mengingat Lebih Baik Anak-anak akan lebih mudah mengingat sesuatu yang mereka alami sendiri. Dengan VR, mereka bisa langsung “mengalami” materi yang dipelajari, bukan hanya mendengarkan atau membaca. Ini membantu daya ingat jangka panjang. 3. Simulasi Aman untuk Topik yang Sulit Beberapa materi seperti eksperimen kimia atau kunjungan ke tempat berbahaya tidak bisa dilakukan secara langsung. Di sinilah VR menawarkan solusi. Anak bisa melakukan simulasi tanpa risiko nyata. 4. Belajar Mandiri dan Fleksibel VR memungkinkan anak belajar dengan kecepatan mereka sendiri. Mereka bisa mengulang pelajaran yang belum paham atau menjelajahi topik yang mereka minati lebih jauh. Ini menumbuhkan sikap belajar mandiri sejak dini. 5. Mendukung Berbagai Gaya Belajar Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Ada yang visual, ada yang kinestetik. VR menggabungkan berbagai elemen seperti gambar, gerakan, dan suara, sehingga cocok untuk berbagai tipe pembelajar. Contoh Penggunaan VR di Dunia Pendidikan Beberapa sekolah dan platform edukasi sudah menerapkan VR dalam pendidikan anak, di antaranya: Google Expeditions: Anak bisa mengikuti tur virtual ke tempat seperti Piramida Mesir atau dasar laut. VictoryXR: Menawarkan pelajaran sains dalam bentuk laboratorium virtual. ClassVR: Menyediakan konten kurikulum dalam bentuk pengalaman VR yang mudah diakses guru dan siswa. Teknologi ini telah digunakan untuk meningkatkan pemahaman dalam pelajaran sains, sejarah, dan bahkan seni. Bagaimana Orang Tua dan Guru Bisa Memulainya Mengintegrasikan VR ke dalam proses belajar anak tidak selalu membutuhkan biaya besar. Banyak aplikasi edukasi berbasis VR yang bisa digunakan dengan ponsel dan headset sederhana seperti Google Cardboard. Beberapa langkah awal yang bisa dilakukan antara lain: Unduh aplikasi edukasi VR terpercaya Gunakan headset sederhana yang ramah anak Dampingi anak saat belajar dan batasi waktu layar secara bijak Guru juga bisa menyisipkan materi VR ke dalam pelajaran yang sudah ada, selama disesuaikan dengan usia dan tujuan pembelajaran. Hal yang Perlu Diperhatikan Meski menjanjikan, penggunaan VR tetap perlu dikontrol. Beberapa hal yang perlu diperhatikan: Pendampingan: Anak usia dini tetap butuh bimbingan saat menggunakan teknologi ini Keseimbangan: VR sebaiknya menjadi pelengkap, bukan pengganti kegiatan fisik dan sosial Kualitas Konten: Pastikan aplikasi dan materi yang digunakan memiliki nilai edukatif Kebutuhan Teknis: Gunakan perangkat yang aman dan sesuai usia Dengan pengawasan dan pendekatan yang tepat, VR dalam pendidikan anak dapat menjadi alat bantu belajar yang luar biasa. Masa Depan Belajar yang Lebih Menyenangkan Tahun 2025 menjadi momen penting di mana VR dalam pendidikan anak mulai digunakan lebih luas. Anak-anak bukan hanya sekadar belajar, tapi benar-benar mengalami pembelajaran. Teknologi ini mengubah cara mereka memahami dunia, membangun keterampilan, dan menemukan minat. Seiring harga perangkat yang semakin terjangkau dan konten yang terus berkembang, semakin banyak sekolah dan keluarga yang akan mampu menghadirkan pengalaman belajar yang imersif ini. Dukung Pembelajaran Anak Bersama Timedoor Academy Ingin anak belajar dengan cara yang menyenangkan dan sesuai zaman? Timedoor Academy menyediakan kelas online interaktif seperti coding, robotika, matematika, dan kreativitas digital. Meski tidak seluruhnya menggunakan VR, semua kelas kami dirancang agar menarik, fleksibel, dan cocok untuk anak digital masa kini. Daftarkan anak Anda di kelas percobaan gratis Timedoor Academy dan rasakan sendiri bagaimana teknologi bisa membuat belajar jadi lebih menyenangkan dari rumah.
float button