Apr 21, 2025

Rekomendasi 10 HP Murah untuk Anak 2025: Spesifikasi dan Harga

Rekomendasi 10 HP Murah untuk Anak 2025: Spesifikasi dan Harga image

Di era digital saat ini, anak-anak semakin sering menggunakan gadget, terutama untuk kebutuhan belajar online dan komunikasi. Tak heran kalau banyak orang tua mulai mencari 10 HP murah untuk anak yang aman, berkualitas, dan tetap ramah di kantong. Namun, memilih HP untuk anak tidak semudah memilih untuk orang dewasa. Ada berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan, mulai dari keamanan, fitur edukatif, hingga daya tahan baterai.

Untuk Mama dan Papa yang sedang bingung mencari HP terbaik untuk anak, berikut ini adalah daftar 10 HP murah untuk anak 2025 lengkap dengan spesifikasi, harga, dan tips agar tidak salah pilih.

Apa Saja Kriteria HP Murah untuk Anak Yang Cocok?

Sebelum melihat daftar rekomendasi 10 HP murah untuk anak, penting untuk mengetahui kriteria yang sesuai agar pembelian tidak sia-sia. Berikut beberapa tips:

  1. Harga Terjangkau
    Anak-anak cenderung belum terlalu membutuhkan spesifikasi tinggi, jadi HP kelas entry-level sudah cukup. Pilih yang harganya di bawah Rp2 juta.
  2. Baterai Tahan Lama
    Baterai awet penting agar anak tidak bolak-balik charge saat belajar atau bermain.
  3. Ukuran Layar yang Ideal
    Layar 6 inci atau lebih cukup nyaman untuk membaca, menonton video edukasi, atau membuka aplikasi belajar tanpa membuat mata cepat lelah.
  4. Fitur Keamanan & Parental Control
    Penting agar orang tua bisa memantau dan membatasi akses aplikasi yang tidak sesuai usia. Banyak HP kini sudah mendukung kontrol orang tua langsung dari sistem Android.
  5. Desain Tangguh & Ringan
    Anak-anak kadang ceroboh, jadi pilih HP dengan build yang kokoh atau bisa ditambah casing pelindung agar lebih awet. Berat HP juga sebaiknya ringan agar nyaman digenggam.

10 Rekomendasi HP Murah untuk Anak 2025

Cheap Smartphones For Kids

Berikut ini adalah 10 HP murah untuk anak yang direkomendasikan berdasarkan spesifikasi dan harganya yang bersahabat per April 2025:

1. Samsung Galaxy A05

Brand ternama ini tetap jadi pilihan utama berkat antarmuka yang ramah pemula.


Harga: Rp1.399.000
Layar: 6.7 inci PLS LCD
RAM & Memori: 4GB/64GB
Baterai: 5.000 mAh

2. Infinix Smart 8

Cocok untuk anak remaja yang mulai aktif belajar online dan video call.


Harga: Rp1.299.000
Layar: 6.6 inci IPS LCD
RAM & Memori: 3GB/64GB
Baterai: 5.000 mAh

3. Redmi A3

Performa ringan, ideal untuk anak usia SD yang baru pertama kali punya HP.


Harga: Rp1.199.000
Layar: 6.71 inci IPS LCD
RAM & Memori: 3GB/64GB
Baterai: 5.000 mAh

4. Realme Narzo 50A Prime

Stylish dan cukup kuat untuk game ringan seperti Roblox atau Minecraft.


Harga: Rp1.799.000
Layar: 6.6 inci FHD+
RAM & Memori: 4GB/64GB
Baterai: 5.000 mAh

5. Itel S23

Storage besar untuk aplikasi belajar dan game edukatif tanpa lemot.


Harga: Rp1.299.000
Layar: 6.6 inci 90Hz
RAM & Memori: 4GB/128GB
Baterai: 5.000 mAh

6. Advan GX

Produk lokal dengan baterai besar dan RAM lega, pas untuk multitasking.


Harga: Rp1.650.000
Layar: 6.8 inci HD+
RAM & Memori: 6GB/64GB
Baterai: 5.200 mAh

7. Nokia C31

Tampilan bersih, cocok buat orang tua yang ingin HP simpel tanpa banyak iklan.


Harga: Rp1.599.000
Layar: 6.75 inci
RAM & Memori: 4GB/64GB
Baterai: 5.050 mAh

8. Tecno Spark Go 2024

Tampil modern, ringan, dan lancar untuk kebutuhan belajar sehari-hari.


Harga: Rp1.399.000
Layar: 6.6 inci
RAM & Memori: 3GB/64GB
Baterai: 5.000 mAh

9. Vivo Y02

Desain simpel dan nyaman digunakan oleh anak-anak SD atau SMP.


Harga: Rp1.399.000
Layar: 6.51 inci
RAM & Memori: 3GB/32GB
Baterai: 5.000 mAh

10. OPPO A17k

Fitur kamera cukup mumpuni untuk anak yang suka belajar lewat video call.


Harga: Rp1.699.000
Layar: 6.56 inci
RAM & Memori: 3GB/64GB
Baterai: 5.000 mAh

Tips Memilih HP Murah untuk Anak Berdasarkan Usia

Usia 6 sampai 9 tahun sebaiknya menggunakan HP yang ringan dan mudah digunakan, dengan sistem operasi sederhana seperti Android Go. Pastikan aplikasi edukatif dan fitur pengawasan orang tua sudah tersedia sejak awal.

Untuk anak usia 10 sampai 13 tahun yang mulai aktif menjelajah internet dan media belajar, pilih HP dengan RAM minimal 3GB agar lancar membuka beberapa aplikasi sekaligus.

Sementara itu, anak usia 14 tahun ke atas biasanya lebih aktif secara digital, sehingga membutuhkan HP dengan penyimpanan lebih besar dan layar resolusi tinggi agar nyaman untuk multitasking dan video call.

 Image

Memilih HP untuk anak memang bukan sekadar mencari harga murah, tapi juga tentang kenyamanan, keamanan, dan manfaatnya dalam mendukung proses belajar. Dengan memilih dari daftar 10 HP murah untuk anak di atas, Mama dan Papa bisa menyesuaikan sesuai usia, kebutuhan, dan anggaran keluarga. Untuk mendukung penggunaan HP agar lebih bermanfaat, daftarkan anak mengikuti kursus digital di Timedoor Academy. Tersedia sesi uji coba gratis satu kali kelas online untuk anak usia 8 hingga 15 tahun. Anak bisa belajar coding, animasi, desain, dan keterampilan digital lainnya dengan pengajar profesional dan metode interaktif yang menyenangkan dari rumah.

Artikel Lainnya

Cara Menghasilkan Uang dari Koding
Cara Menghasilkan Uang dari Koding untuk Anak
Di era yang didorong oleh teknologi seperti sekarang ini, anak-anak tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga dapat berkembang menjadi penciptanya. Salah satu cara menarik bagi anak-anak untuk mengeksplorasi potensi ini adalah dengan belajar pemrograman atau koding. Lebih dari sekadar keterampilan yang menyenangkan dan bermanfaat, koding juga dapat menjadi pintu awal bagi anak-anak untuk mulai menghasilkan uang sejak usia dini. Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai ide praktis dan sesuai usia mengenai cara menghasilkan uang dari koding bagi anak-anak, serta bagaimana platform seperti Timedoor Academy dapat membantu memulai perjalanan tersebut.   Cara Menghasilkan Uang dari Koding Untuk Anak   1. Membangun dan Menjual Game Sederhana Salah satu cara menghasilkan uang dari koding yang populer untuk anak, yaitu dengan membuat game sederhana. Platform seperti Scratch memungkinkan anak-anak membangun game mereka sendiri melalui blok pemrograman visual. Setelah memahami dasarnya, anak-anak dapat mengunggah game buatan mereka ke platform seperti itch.io atau Game Jolt, tempat orang lain dapat memainkannya dan memberikan dukungan melalui donasi atau pembelian kecil. Kegiatan ini menggabungkan kreativitas dan keterampilan koding secara langsung. Selain itu, anak-anak juga belajar dasar-dasar kewirausahaan digital seperti merancang untuk pengguna dan memahami apa yang membuat suatu game menyenangkan dan menarik.   2. Merancang Situs Web atau Blog Pribadi Membuat situs web pribadi adalah cara yang baik bagi anak-anak untuk menunjukkan proyek dan minat mereka. Dengan menggunakan platform seperti WordPress, Wix, atau bahkan membuat dari awal menggunakan HTML/CSS, anak-anak dapat membangun blog, portofolio, atau laman penggemar. Jika situs tersebut mulai mendapatkan pengunjung, tersedia berbagai cara untuk menghasilkan uang. Beberapa di antaranya termasuk memasang iklan melalui Google AdSense dengan bimbingan orang tua, menggunakan tautan afiliasi, atau menjual produk digital seperti template game atau panduan koding untuk pemula. Proses ini membantu anak-anak memahami cara kerja situs web dan bagaimana pendapatan online dihasilkan dalam kehidupan nyata.   3. Membuat Tutorial Koding di YouTube Pilihan menarik lainnya adalah membuat tutorial koding di YouTube. Anak-anak dapat mengajarkan cara menggunakan Scratch, membangun aplikasi sederhana, atau menjelaskan suatu proyek langkah demi langkah. Video yang dihasilkan tidak perlu rumit, yang terpenting adalah jelas dan bermanfaat. Jika kanal berkembang, monetisasi melalui iklan YouTube, sponsor, dan tautan afiliasi menjadi mungkin. Kegiatan ini juga membantu anak-anak meningkatkan kemampuan komunikasi sekaligus memperkuat pemahaman mereka sendiri terhadap materi koding.   4. Menjual Karya Seni Digital atau Aset Game Bagi anak-anak yang menyukai seni dan koding, membuat aset digital seperti karakter, latar belakang, atau efek suara dapat menjadi peluang usaha. Aset ini dapat dijual melalui platform seperti Unity Asset Store, OpenGameArt, atau Itch.io. Sebagai contoh, jika seorang anak membuat latar belakang yang menarik untuk game Scratch, ia dapat menggabungkannya dengan beberapa desain lainnya dan menjualnya dengan harga terjangkau. Ini merupakan cara menyenangkan untuk menggabungkan seni, koding, dan semangat kewirausahaan.   5. Mencoba Proyek Freelance yang Aman (Dengan Bimbingan Orang Tua) Anak-anak yang lebih besar atau remaja usia 13 tahun ke atas dapat mulai menjajaki pekerjaan freelance tingkat pemula, terutama tugas-tugas koding sederhana. Beberapa di antaranya adalah memperbaiki bug, menyesuaikan tampilan situs web, atau membantu pembuatan skrip sederhana. Platform seperti Fiverr atau Freelancer menyediakan proyek yang ramah pemula dan bisa dilakukan dengan pengawasan orang tua. Walaupun bayaran awalnya mungkin tidak besar, pengalaman dan rasa percaya diri yang diperoleh sangat berharga. Anak-anak akan melihat bagaimana koding digunakan dalam dunia nyata serta mulai membangun portofolio mereka.   6. Mengikuti Kompetisi Koding Banyak platform dan organisasi yang menyelenggarakan kompetisi atau hackathon koding untuk anak-anak. Acara semacam ini sering kali disertai hadiah seperti gadget, uang tunai, atau bahkan beasiswa. Situs seperti Tynker, Code.org, dan akademi lokal menjadi tempat anak-anak mengasah kemampuan sekaligus meraih kesempatan menang. Kompetisi tidak hanya mendorong anak belajar lebih cepat, tetapi juga memperkenalkan mereka pada teman sebaya yang memiliki minat serupa sehingga terbentuk komunitas yang mendukung.   7. Membangun Aplikasi Mobile Dengan alat seperti Thunkable, MIT App Inventor, atau Flutter, anak-anak dapat mulai membangun aplikasi mobile sederhana. Mulai dari kalkulator, kuis, hingga perencana harian, aplikasi-aplikasi ini dapat diunggah ke Google Play Store dengan bantuan orang tua. Meski aplikasi dibuat gratis, anak-anak bisa menambahkan iklan atau fitur pembelian dalam aplikasi untuk memperoleh penghasilan. Ini merupakan pengalaman langsung yang memperkenalkan mereka pada hasil nyata dari proses koding.   8. Mengajar Koding kepada Anak Lain Setelah seorang anak merasa percaya diri dengan kemampuan kodingnya, Dengan cara menghasilkan uang dari koding, ia bisa mulai mengajarkan keterampilan tersebut kepada adik atau teman sebayanya. Ini bisa dilakukan melalui lokakarya kecil di lingkungan sekitar, membantu adik di rumah, atau mengadakan kelas mini bersama teman-teman. Beberapa anak yang lebih besar bahkan menawarkan jasa les Scratch untuk pemula secara online. Aktivitas ini mengasah keterampilan komunikasi sekaligus menciptakan peluang usaha kecil-kecilan.   Mengapa Belajar Koding Sejak Dini Itu Penting Memahami cara menghasilkan uang dari koding bukan hanya tentang mendapatkan uang jajan. Anak-anak juga mempelajari keterampilan nyata seperti manajemen waktu, pemecahan masalah, kewirausahaan, dan kepercayaan diri. Mereka bukan hanya belajar membangun aplikasi atau game, tetapi juga mengembangkan pola pikir yang siap menghadapi masa depan.   Mulai Belajar Koding dengan Cara yang Menyenangkan di Timedoor Academy Jika anak Anda penasaran dengan dunia koding, pembuatan game, atau ingin membuat aplikasi pertamanya, Timedoor Academy adalah tempat yang tepat untuk memulai. Dengan materi interaktif, pendampingan ahli, dan proyek yang sesuai usia, anak-anak dapat belajar koding dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Siap melihat apakah koding cocok untuk anak Anda? Kunjungi situs kami dan daftarkan anak Anda dalam kelas percobaan gratis. Mari bantu mereka mengubah kreativitas menjadi keterampilan nyata serta penghasilan pertama mereka dari koding.
cara mengurangi screen time pada anak
Cara Mengurangi Screen Time pada Anak Dan Meningkatkan Aktivitas Fisik
Seiring dengan maraknya alat teknologi canggih—mulai dari TV, tablet, smartphone, hingga laptop, banyak orang tua saat ini bertanya-tanya: bagaimana cara mengurangi screen time pada anak tanpa harus berdebat setiap hari? Dengan semakin banyaknya kegiatan belajar, hiburan, dan interaksi sosial yang dilakukan secara online, anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar daripada sebelumnya. Padahal, screen time berlebihan bisa berdampak pada kesehatan fisik, kualitas tidur, bahkan kondisi emosional anak. Lalu bagaimana cara menyeimbangkannya? Artikel ini membagikan tips praktis untuk mengurangi waktu layar sekaligus mendorong anak lebih aktif secara fisik, agar mereka tumbuh lebih sehat dan seimbang.   Kenapa Screen Time Perlu Dikurangi? Memahami cara mengurangi screen time pada anak dimulai dari mengetahui dampaknya. Menurut American Academy of Pediatrics, anak usia di atas lima tahun sebaiknya tidak menghabiskan lebih dari dua jam per hari untuk screen time (di luar kebutuhan belajar). Terlalu sering menatap layar bisa menyebabkan: Ketegangan mata dan postur tubuh yang buruk Gangguan tidur Kenaikan berat badan dan lesu Penurunan fokus dan kreativitas Sebaliknya, aktivitas fisik yang rutin bermanfaat untuk: Pertumbuhan yang sehat dan tulang yang kuat Suasana hati yang lebih baik dan fokus yang meningkat Pola tidur yang teratur Kemampuan sosial dan kerja sama tim   1. Buat Aturan dan Jadwal yang Konsisten Langkah pertama dalam menerapkan cara mengurangi screen time pada anak adalah dengan menetapkan batasan yang jelas. Anak-anak cenderung lebih nyaman dengan rutinitas, dan jadwal yang konsisten membantu mereka belajar disiplin. Alternatif: Tetapkan waktu bebas gadget di pagi dan malam hari Gunakan timer atau aplikasi untuk membatasi durasi Jangan letakkan perangkat di kamar tidur, terutama menjelang tidur Berikan reward untuk aktivitas tanpa layar 2. Ganti Screen Time Pasif dengan Aktivitas Kreatif Tidak semua screen time itu buruk. Tapi penting untuk mengarahkan anak ke aktivitas yang lebih kreatif atau menggantinya dengan kegiatan fisik. Alternatif: Ajak anak menggambar, menyusun puzzle, atau kerajinan tangan Tukar tontonan pasif dengan video edukatif yang interaktif Gunakan aplikasi musik untuk mengajak mereka menari Daftarkan anak ke les olahraga seperti berenang atau bela diri 3. Jadi Contoh yang Baik Anak-anak meniru kebiasaan orang dewasa. Kalau orang tua terus-menerus bermain ponsel, tentu lebih sulit meminta anak menjauh dari layar. Menjadi panutan adalah cara yang sangat efektif untuk menunjukkan cara mengurangi screen time pada anak. Alternatif: Membaca buku saat anak sedang bermain Jauhkan ponsel saat makan bersama Ajak jalan sore sebagai pengganti nonton TV Bermain permainan fisik bersama anak 4. Libatkan Anak dalam Merancang Waktu Screen Time Saat anak dilibatkan dalam perencanaan aktivitas, mereka akan lebih bersemangat untuk menjalankannya. Coba ajak anak menyusun jadwal mingguan bebas layar. Alternatif: Buat toples ide aktivitas seperti bersepeda, membuat kue, atau petak umpet Gunakan stiker sebagai penghargaan screen-free time Biarkan anak memilih permainan keluarga atau rencana akhir pekan 5. Bangun Rutinitas Fisik yang Menyenangkan Menyeimbangkan screen time dengan gerak tubuh tidak harus lewat olahraga formal. Cari tahu apa yang mereka suka, lalu kembangkan dari situ. Alternatif: Rancang rintangan di halaman rumah Selipkan sesi menari di sela belajar Yoga keluarga atau stretching bareng Tonton video gerak pendek khusus anak Ubah kegiatan rumah jadi lomba kecil yang seru 6. Gunakan Teknologi yang Mendorong Aktivitas Fisik Mengaplikasikan cara mengurangi screen time pada anak.sepenuhnya mungkin tidak realistis. Tapi teknologi juga bisa dipakai untuk menggerakkan anak, jika digunakan secara bijak. Alternatif: Aplikasi menari seperti GoNoodle Game AR yang mendorong anak berjalan atau bergerak Video game olahraga seperti Ring Fit Platform belajar yang menyisipkan jeda aktivitas fisik 7. Ciptakan Tradisi Bebas Screen Time Luangkan waktu berkualitas bersama keluarga dengan kegiatan yang tidak melibatkan layar. Kebiasaan ini akan mempererat hubungan dan menunjukkan bahwa bersenang-senang tidak selalu harus lewat gadget. Alternatif: Malam masak bareng keluarga Jalan-jalan ke taman atau alam terbuka Berkebun atau proyek DIY bersama Ikut kegiatan sosial atau komunitas lokal Menerapkan cara mengurangi screen time pada anak bukan berarti harus melarang penggunaan gadget sepenuhnya. Yang penting adalah membangun rutinitas yang sehat dan seimbang. Ketika waktu layar dipadukan dengan aktivitas fisik, anak jadi lebih fokus, kreatif, dan tangguh secara emosional. Dengan keterlibatan orang tua, aturan yang jelas, dan kegiatan seru sebagai pengganti, anak-anak bisa tumbuh dengan pola hidup yang aktif tanpa kehilangan manfaat positif dari teknologi.   Screen Time yang Sehat Dimulai di Timedoor Academy Ingin menjadikan screen time anak lebih bermanfaat? Di Timedoor Academy, anak-anak bisa belajar coding, animasi, dan proyek digital lainnya dalam lingkungan yang menyenangkan dan terstruktur. Didampingi oleh guru secara langsung dan jadwal fleksibel, program kami membantu membentuk kebiasaan digital yang sehat dan berpikir kritis. Coba kelas gratisnya dan lihat bagaimana anak bisa menikmati screen time dengan cara yang lebih cerdas dan seimbang. Kunjungi Timedoor Academy untuk mulai hari ini.
Belajar Coding Pemula Anak dan Remaja
Cara Belajar Coding untuk Anak dan Remaja Pemula
Di dunia yang semakin terdigitalisasi, keterampilan coding atau pemrograman menjadi bekal penting yang bisa membuka banyak peluang di masa depan. Untuk anak-anak dan remaja, belajar coding pemula adalah langkah awal yang tepat agar mereka bisa memahami logika teknologi dan mulai menciptakan karya digital sendiri. Mengapa Anak dan Remaja Perlu Belajar Coding? Memulai belajar coding pemula sejak dini memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak dan remaja. Tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dalam aspek berpikir dan bersosialisasi. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan antara lain: Meningkatkan kemampuan berpikir logis dan pemecahan masalah Mengasah kreativitas dan imajinasi Membentuk pola pikir terstruktur Membangun kepercayaan diri melalui hasil karya Memahami cara kerja teknologi yang mereka gunakan sehari-hari Langkah Awal Belajar Coding Pemula untuk Anak dan Remaja Agar proses belajar coding pemula lebih efektif, penting untuk memulai dengan pendekatan yang menyenangkan dan sesuai dengan tingkat pemahaman anak. Langkah-langkah awal yang bisa diterapkan: Kenalkan konsep dasar melalui permainan interaktifAplikasi seperti Scratch Junior atau Code.org memudahkan anak-anak memahami logika coding secara visual. Pilih bahasa pemrograman yang sesuai usia 5–9 tahun: Scratch Junior, Blockly 10–14 tahun: Scratch, Python dasar 15 tahun ke atas: Python, HTML/CSS, JavaScript Mulai dari proyek kecil yang mudah dicapaiSeperti membuat game sederhana atau animasi interaktif di Roblox atau Minecraft Platform Ramah Anak untuk Belajar Coding Pemula Untuk mendukung proses belajar coding pemula, ada banyak platform online yang dapat membantu anak-anak memahami konsep coding secara bertahap. Beberapa platform yang direkomendasikan: Scratch – Visual programming yang cocok untuk pemula Code.org – Tantangan coding dengan pendekatan edukatif Tynker – Platform berbayar dengan konten interaktif Minecraft Education – Belajar coding sambil bermain Timedoor Academy – Kursus coding berbasis proyek, tersedia online dan offline. Cara Menyenangkan untuk Belajar Coding Pemula Agar anak tidak cepat bosan saat belajar coding pemula, proses belajarnya perlu dikaitkan dengan aktivitas yang mereka sukai. Contoh proyek seru yang bisa dikerjakan: Game interaktif dengan Scratch Animasi pendek atau cerita digital Website pribadi dengan HTML dan CSS Aplikasi sederhana dengan Python Dengan hasil akhir yang terlihat dan bisa dipamerkan, anak akan merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus belajar. Gabungkan Minat Anak dengan Belajar Coding Pemula Membuat anak tertarik belajar coding pemula bisa dimulai dengan menghubungkan materi dengan hobi atau minat mereka. Contoh pendekatannya: Anak yang suka menggambar → belajar animasi digital Anak yang suka game → belajar membuat game sendiri Anak yang suka menulis → membuat cerita interaktif Cara ini akan membuat proses belajar lebih personal dan menyenangkan. Belajar Coding Pemula Lebih Efektif Bersama Mentor Belajar mandiri memang bisa dilakukan, namun proses belajar coding pemula akan lebih optimal jika didampingi oleh mentor dan teman belajar. Di Timedoor Academy, anak dan remaja bisa mengikuti: Coding for Kids (5–12 tahun) Coding For Teens (13–18 tahun) Kelas Scratch, Python, HTML/CSS, dan lainnya Setiap kelas mengutamakan praktik langsung melalui proyek digital yang relevan dengan usia dan kemampuan anak. Peran Orang Tua dalam Belajar Coding Pemula Dukungan dari rumah sangat penting dalam proses belajar coding pemula, terutama saat anak mulai merasa bingung atau kehilangan motivasi. Hal-hal yang bisa dilakukan orang tua: Menyediakan waktu dan tempat untuk belajar Mengapresiasi setiap hasil yang dibuat anak Mengajak diskusi ringan soal proyek yang dikerjakan Mendaftarkan anak ke program belajar yang tepat Keterlibatan orang tua akan membantu anak merasa lebih diperhatikan dan dihargai dalam proses belajarnya. Tips Memilih Kursus yang Tepat Belajar Coding Untuk Pemula Dengan banyaknya pilihan kursus saat ini, memilih tempat belajar coding pemula yang sesuai bisa menjadi tantangan. Setiap anak punya gaya belajar dan kebutuhan yang berbeda, jadi penting untuk mempertimbangkan beberapa hal berikut: Usia dan tingkat pemahaman anakPastikan materi sesuai dengan usia anak, tidak terlalu sulit dan tetap menyenangkan. Metode pengajaran yang digunakanKursus berbasis proyek dan interaktif biasanya lebih efektif dibanding metode hafalan teori. Ketersediaan mentor atau pembimbingBelajar bersama mentor akan membantu anak ketika mengalami kesulitan teknis atau butuh bimbingan langsung. Fleksibilitas waktu belajarPilih program yang punya jadwal fleksibel agar bisa menyesuaikan dengan aktivitas sekolah anak. Ulasan atau testimoni dari orang tua lainLihat pengalaman peserta sebelumnya untuk mengetahui kualitas pengajaran dan hasil belajarnya. Di Timedoor Academy, semua elemen ini sudah disesuaikan agar anak-anak bisa belajar coding pemula dengan nyaman dan menyenangkan. Siap Memulai Perjalanan Belajar Coding Untuk Pemula? Belajar coding pemula adalah investasi masa depan yang bisa dimulai hari ini. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak dan remaja tidak hanya akan memahami teknologi, tetapi juga mampu menciptakan karya digital yang membanggakan. Jika Anda sedang mencari tempat belajar coding yang ramah anak, menyenangkan, dan berbasis proyek, Timedoor Academy bisa menjadi pilihan yang tepat. Daftarkan anak Anda sekarang untuk mengikuti free trial class! Tersedia kelas offline di Denpasar dan kelas online untuk seluruh Indonesia.
float button